blogmuhyusufa

Jalan-jalan ke Wisata Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar

Bismillahirrahmanirrahim.

Halo, apa kabar para pembaca blog saya? Semoga semua sehat-sehat saja ya, Aamiin.
Alhamdulillah, setelah 5 bulan saya nggak update blog saya ini, akhirnya hari ini dan tahun yang baru ini, saya bisa update artikel lagi.

Ya bisa dimaklumi ya, selama 5 bulan terakhir ini saya lumayan sibuk di dunia offline saya, karena sekarang ini memang kegiatan saya sudah berbeda dengan yang dulu. Dulu pas masih sekolah, ya pulang sekolah masih bisa update, ya meskipun nggak sering-sering banget. Tapi akhir-akhir ini ketika saya sudah bekerja entah kenapa jadi rada malas untuk update artikel, mungkin kecapekan ya, hahaha.

Dengan kondisi dan suasana yang berbeda dari kampung halaman, di perantauan ini saya berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar, karena memang sangat berbeda sekali dengan suasana di kampung halaman. Di perantauan bagi saya tantangan yang agak berat adalah tentang perasaan (Wew perasaan, wkwkwk). Iya perasaan, perasaan rindu sama yang di kampung halaman. Ciee siapa yang dirinduin? Ya keluarga lah, hehehe. Kalo pasangan? Belum ada, whahaha... Fokus kerja sama perbaiki diri dulu, kalau udah waktunya pasti juga disatuin di pelaminan, eheheh. (Malah curhat, hahaha).

Untuk mengawali artikel yang pertama di tahun 2018 ini, saya akan menuliskan tentang pengalaman saya ketika jalan-jalan ke Wisata Air Terjun Grojogan Sewu yang terletak di Desa Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Bisa dibilang ini adalah momen refreshing ya, waktu itu di perusahaan tempat kerja saya memberikan liburan kepada karyawannya selama 10 hari, sehingga sudah tentu saya melakukan mudik ke kampung halaman. Kangen Ibu Bapak, Keluarga, & Teman-teman, hehehe. Liburan itu dimulai dari tanggal 24 Desember 2017 sampai 2 Januari 2018.

Liburan ke Air Terjun Grojogan Sewu tersebut saya lakukan bersama teman saya 1 orang, tepatnya pada hari kamis tanggal 28 Desember 2017. Sebenernya waktu itu nggak ada rencana sih, bisa dibilang dadakan. Ketika teman saya buat story di WhatsApp dengan isi "Pengen Holiday", tapi nggak langsung saya respon siang itu. Entah kenapa malamnya saya jadi kepikiran pengen liburan, masa mudik ke rumah cuma di rumah doang nggak liburan, kan nggak afdhal. Yaudah malamnya saya bales, saya komentarin tuh storynya. Setelah cocok mau kemana, esoknya siap buat jalan-jalan.

Jam 8 pagi, teman saya sudah datang ke rumah saya. Saya pun juga sudah siap. Dan Kami langsung gasss jalan-jalan... Sambil jalan, saya hidupin Google Maps. Saya atur rute nya menuju Air Terjun Grojogan Sewu. Waktu sampai perjalanan membutuhkan -+1jam 52 menit dengan jarak tempuh 64 km.

Saya yang bonceng dan pegang hp sambil menunjukkan arah jalannya, teman saya yang nyetir sambil dengerin instruksi saya. Dengan top speed 200 km/h, badan saya dan teman saya serasa mau kabur, wkwkwk... (Padahal cuma 80 km/jam)

Dalam perjalanan, kami berkali-kali mengalami salah jalan atau nyasar ke tempat-tempat yang nggak jelas. Seperti nyasar ke sawah-sawah. Untungnya waktu itu ada ibu yang lagi deket di pinggir sawah, saya langsung nanya kepada beliau, apa benar jalannya yang ini? Eh ternyata jalannya salah. Setelah nanya itu kami otomatis langsung putar balik, jalan di tempat, jalan di jalan, wkwkwk.

Bener-bener menjengkel kan, tega banget ya Google Maps milih jalannya yang nggak jelas. Kadang ini yang sering membuat saya jengkel, petunjuk arahnya kadang nggak jelas, gonta-ganti.

Jalan demi jalan kami telusuri. Saya masih tetep ngandalin mbah Google Maps tanpa tanya lagi sama warga sekitar. Dan nyasar pasti masih sering kami rasakan.

Alhamdulillah, pukul 11 siang akhirnya kami sampai ditujuan. Dari perjalanan berangkat tersebut memakan waktu hingga 3 jam. Hemmm, padahal di Google Maps keterangannya hanya kurang lebih 2 jam, ya gara-gara sering nyasar itu ya jadi molor sampainya, hahaha.

Setelah memarkirkan motor, kami langsung melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Grojogan Sewu. Untuk sampainya ke Air Terjun tersebut masih memakan waktu kurang lebih 30 menit. Ya agak lumayan jauh sih. Dan di Tawangmangu sendiri suhunya bisa dibilang lumayan rendah/dingin, berkisar antara 17°C.

Jalan demi jalan kami lewati. Waktu itu suasana disana sangat ramai, karena mungkin berpapasan dengan liburan sekolah, liburan kerja, liburan akhir tahun, jadi banyak orang yang ingin refreshing dengan berlibur ke tempat wisata tersebut. Mungkin di tempat wisata lain juga sama ramainya. Di sekeliling jalan menuju Air Terjun Grojogan Sewu, mata kami dimanjakan dengan banyaknya jajanan atau oleh-oleh khas Tawangmangu. Para penjual pun berjejer di setiap pinggir jalan. Selain itu ada banyak juga monyet-monyet yang pada main di pinggir jalan. Yang penting jangan coba nantang berkelahi monyet ya, takutnya nanti sononya main kroyokan. Kalau udah gitu, tamat riwayat loe, wkwkwk.

Setelah sampai di depan pembelian tiket masuk, kami langsung membeli tiketnya. Waktu itu untuk 1 orang harga tiket masuk nya 15.000. Sehingga totalnya 30.000 untuk 2 orang.

Tiket sudah ada di tangan, kami langsung masuk ke gerbang masuknya. Menyerahkan tiket dan melanjutkan perjalanan. Di perjalanan ini bisa dibilang sangat menguras tenaga. Untuk sampai di Air Terjunnya, kami harus jalan menuruni anak tangga yang berjumlah 1250 anak tangga. Wow banget kan, wkwkwk. Kalau dihitung jaraknya, mungkin berkisar antara kurang lebih 700m an. Hufft melelahkan. Bisa dijadikan untuk olahraga ini.

Teman saya mau saya tantang untuk berjalan naik turun semua tangga selama 5x dan saya bayar 20.000, eh dia nya nggak mau. Kenapa ya? Dibayar kok nggak mau, hehehe.

Dan akhirnya sampailah kami di bawah dengan menyelesaikan 1250 anak tangga dengan hanya membutuhkan waktu 30 detik (Cuma boong, jangan percaya, hehehe).

Di bawah (sekitar area air terjun) juga tak kalah ramai sama yang di atas. Penjual makanan juga banyak di sekitar area air terjun. Wahana permainan, seperti Kolam renang (Untuk anak-anak. Kalo untuk dewasa mungkin juga ada, tulisannya aja ada. Tapi waktu itu saya cari kok gak ada ya? Apa cuman tulisan doang, apa jangan-jangan saya yang kurang tahu, wkwkwk.), Flying Fox. Cuman dua itu aja yang saya tahu. Dan samping wahana itu agak jauh sedikit terlihat aliran air terjun yang mengalir deras dari atas.

Rupanya saya dan teman saya nggak tertarik untuk berenang sama anak-anak kecil, yasudah saya abaikan, langsung berjalan menuju air terjun, hehehe. Flying Fox juga nggak tertarik waktu itu (Phobia ketinggian, takut talinya putus, hahaha).

Setelah melalui perjalanan cukup panjang akhirnya sampai juga di Air Terjun Grojogan Sewu. Maa Syaa Allah, indah sekali ciptaan Allah SWT. Sungguh kita sebagai hamba-Nya sudah sepatutnya harus bersyukur atas ciptaan indah yang telah diberikan kepada hamba-Nya untuk dinikmati dan dijaga.



Penjelasan dari Wikipedia :
Grojogan dalam bahasa jawa berarti air terjun dan Sewu berarti seribu. Sehingga Grojogan Sewu berarti Air terjun seribu. Meski air terjun di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 81 meter. Adapula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering. Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cenderamata, mushola dan MCK. (Wikipedia)

Mata saya terasa nyaman dan dingin dengan suasananya, begitupun tubuh saya juga kedinginan. Dengan kondisi agak uyel-uyelan karena saking ramainya.  Kami langsung naik ke jembatan yang menghubungkan batas pinggir sungainya. Disini juga masih banyak sekali monyet yang kami temui. Ada yang gemuk sekali, ada juga yang kurus.

Dan tak lupa untuk mengabadikan momen ini tentunya harus melakukan foto sebagai kenang-kenangan bahwa saya pernah kesini, hehehe.

Setelah kami puas berkeliling dan foto-foto, kami langsung menuju mushola terdekat untuk sholat Dhuhur dan beristirahat sejenak sebelum melakukan perjalanan kembali ke atas. Setelah itu, saya mencoba melihat jam. Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 1 siang. Saya dan teman saya akhirnya memutuskan untuk naik ke atas kembali dengan melewati 1250 anak tangga kembali, yess mantap, wkwkwk. Kurang lebih 15 menit akhirnya kami sampai di atas.

Sudah tak kuat lagi perut ini menahan rasa lapar setelah melakukan perjalanan yang melelahkan, akhirnya kami langsung gasss makan siang. Kalau kondisi lagi laper banget makan aja hanya butuh waktu 1 menit habis (boong). Bayangin aja cepetnya kayak apa, wkwkwk.

Perut kenyang hatipun senang. Setelah energi kembali pulih, kami memutuskan untuk pulang ke rumah. Kami menuju tempat motor kami diparkir. Jam setengah 2 siang kami langsung gasss pulang. Dengan kecepatan motor yang lebih cepat lagi daripada pas waktu berangkat yaitu 300 km/h (boong lagi, jangan percaya, wkwkwk).

Dan akhirnya sampai di rumah pukul setengah 4 sore, sehingga pulang memakan waktu 2 jam an. Lebih cepat daripada pas berangkat. Kok bisa ya? Hahaha. Alhamdulillah kami sampai di rumah dengan selamat dengan halangan sering nyasar, wkwkw. Gapapa, yang penting sampai di rumah dengan selamat.

Setelah istirahat sebentar di pinggir rumah, teman saya pulang ke rumahnya. Dan saya pun juga masuk ke rumah saya (Iyalah masak rumah orang).

Dengan ini, hati saya pun merasa lebih senang, otak saya lebih fresh, badan saya lumayan lelah, tapi tak apa, semua ini adalah nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada saya, dan sebagai hamba yang baik, sudah seharusnya saya mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.

Itulah sedikit cerita dari saya sebagai pembuka dari artikel di blog saya pada tahun yang baru ini. Semoga apa yang saya tulis ini bisa bermanfaat buat Anda pembaca blog saya ini. Semoga saya bisa lebih konsisten dalam menulis dan memberikan informasi yang bermanfaat.

Sekian dari saya, terimakasih. :)

Pengalaman Medical Check Up PT Astra Honda Motor

Sehari sesudah info hasil Tes Interview keluar
Setelah saya menerima hasil tes interview dan dipastikan lolos ke tahap MCU, saya langsung bener-bener menjaga pola hidup sehat saya.

Pada saat itu saya memiliki waktu selama 2 minggu untuk mempersiapkan tes MCU, dan saya benar-benar menjaga kesehatan badan saya.

    Sumber gambar: www.foundationsrecoverynetwork.com

Mulai dari rutin minum susu sehari sekali, olahraga lari setiap pagi, menjaga pola makan, nggak begadang, menjauhi asap rokok (karena saya tidak merokok), dan persiapan yang lain seperti mempersiapkan dokumen yang harus dibawa saat MCU.

Setelah saya membiasakan pola hidup sehat tersebut selama 2 minggu, akhirnya waktu untuk melakukan tes MCU pun tiba.

Tes MCU waktu itu dilaksanakan mulai dari tanggal 20 sampai 22. Kebetulan saya bersama teman saya satu sekolah mendapatkan jatah pada tanggal 22, hari sabtu kalo nggak salah.

Saya dan teman saya berangkat pukul 08.30 dari sekolah (berkumpul di sekolah dulu). Pada saat tes ini berbeda dengan tes sebelumnya, dimana kendaraan yang kami naiki tidak menggunakan Bis mini lagi, tapi pake yang lebih bagus lagi. Yap, pake mobil Toyota Avanza, ahahahah. 

Gimana nggak seneng wong berangkatnya aja pake mobil bagus, wkwkwk.

Akhirnya pada pukul 09.30 saya bersama 7 teman saya dan satu guru saya sampai di lokasi seperti biasanya, di SMK PANCASILA 1 WONOGIRI.

Untuk tempat tes MCU ini berbeda dari tempat tes sebelumnya, dimana gedungnya pake gedung yang satunya (SMK PS1 memiliki 2 gedung yang berseberangan jalan).

Saya dan teman saya masuk ke gedung, lalu menghampiri petugasnya. Setelah mengampiri petugas, kami disuruh mengisi formulir dulu sebelum mulai tes MCU. 

Mengisi formulir sudah selesai, dan kami pun mengumpulkan formulir tersebut sama mbak-mbaknya yang bertugas mendata. Selanjutnya kami disuruh bersabar untuk menunggu antrian panggilan tes. 

Setelah beberapa menit teman saya mendapatkan giliran. Satu per satu mulai meninggalkan saya yang masih menunggu. Akhirnya berselang beberapa menit saya mendapatkan giliran. Mbaknya memberikan dokumen saya kembali untuk dikumpulkan ke mbak yang satunya. 

Saya menyerahkan dokumennya sama mbaknya, dan dia lalu menyuruh saya menghadap kamera khusus (difoto mungkin, karena saya memang cakep, wkwkwk bercanda). Entah difoto buat apa saya juga nggak tau.

Kemudian saya diberi lembaran barcode yang bisa ditempelkan berjumlah 5 sesuai jenis tes, yang disitu ada nama saya. 

Setelah itu masuk pada tes yang pertama, yaitu tes tinggi dan berat badan. Tertulis tinggi saya 170 cm dan berat 53 kg. Ya standar lah. 

Tes TB dan BB sudah, saya langsung menuju tes selanjutnya, yaitu cek tensi darah. Saya mengantri dulu, karena ada yang lain yang juga ngantri. 

Nggak pake lama, saya mendapatkan giliran. Mbaknya memasang itu apa ya namanya, yang dipasang di tangan itu, berupa kain atau apalah saya kurang tau, ahaha. 

Dia langsung memompa alatnya dan selesai. Tensi saya waktu itu 120/70. Alhamdulillah normal. Setelah selesai, saya langsung menuju ke pengambilan sampel darah (disuntik, aduh). Jujur saya agak takut sama jarum suntik. Tapi saya berani-beraniin. Ya memang harus berani buat nglakuin, masak ya takut trus pulang, kan nggak lucu, ehehe.

Saya langsung dapet giliran dan duduk disamping mbaknya. Dia sedang menyiapan jarum suntik dan wadahnya. Lalu dia memblebet lengan saya menggunakan alat pemblebet khusus berupa kain. Batin saya eneg dan takut. 

"Sudah siap mas?"
"Sudah, mbak."

Mbaknya pegang tangan saya dan bilang,

"Tarik nafas panjang, tahan, tangannya di kepal agak greget." Mbaknya sambil ngolesin obat bius di bagian yang akan disuntik.
"Aduh aduh aduh." Candaan saya.
"Belum mas. Mas nya ni malah bercanda lho."

Saya hanya senyam-senyum cengar-cengir melihat tingkah mbaknya saat dia ngomong gitu.

"Clesss..."

jarum suntik pun menancap di tangan saya. Dia menyedot darah segar saya. 

"Kok tangannya gemetar mas, takut ya?" Mbaknya ngledek sambil senyam-senyum.
"Hehehe...," saya hanya membalasnya dengan senyum penuh malu. 

Selang beberapa detik akhirnya mbaknya melepaskan jarum suntiknya karena wadahnya sudah penuh.

Batin saya, kok nggak sakit ya ternyata. Malah sakit waktu dicacar saat SD, kalo takut bablas pulang kerumah, kalo dipaksa nangis, hahaha.

Alhamdulillah, saya pun lega sudah disuntik diambil darahnya. Waktunya pindah ke tes berikutnya. 

Tes selanjutnya yaitu tes urine. Jadi harus kencing (kencingnya di toilet sekolah), lalu diwadahi pake wadah khusus. Waktu itu warna urine saya bening, jadi Alhamdulillah normal.

Setelah tes urine, dilanjutkan ke tes rontgen paru-paru. Tes tersebut berada di dalam Bus mini. Di dalam Bus ada 1 petugas yang menanganinya. Saya masuk ke dalam Bus dan mulai proses rontgen.

Saya hanya disuruh duduk tanpa melepas baju sambil memeluk pegangan, dimana di depan dada saya ada alat berbentuk kotak lebar agak besar, lalu saya disuruh untuk menempelkan dada saya ke alat tersebut.

Sebelumnya saya sudah diperingatkan oleh mas nya, disuruh memastikan apakah sudah tidak ada benda logam di dalam saku baju (ex: paper clip). Saya periksa sudah tidak ada dan saya jawab tidak.

Saya disuruh ambil nafas dalam-dalam dan menahannya. Sleet. Scan pun dalam hitungan detik sudah selesai. Akhirnya saya pun diijinkan untuk keluar, dan melanjutkan ke tes terakhir.

Tes terakhir adalah tes mata, gigi, dan lain-lain, yang termasuk tes fisik. Beberapa menit saya menunggu antrian, akhirnya saya pun mendapat giliran. Saya langsung duduk di sampung ibu yang memeriksa. 

Beliau bertanya-tanya seputar mata, gigi, punya penyakit tidak, ngrokok tidak, dan lain-lain. 

Untuk tes mata meliputi tes buta warna. Yap saya disuruh menebak angka yang dipenuhi warna bintik-bintik. 

Alhamdulillah saya bisa menebak semuanya. Selain itu juga mengetes mata pada pandangan jarak jauh.

Menebak huruf apa pada kertas yang dipajang sekitar jarak kurang lebih 5 meter. Saya tidak akan menjelaskan karena saya rasa Anda pasti/mungkin sudah tau. Dan Alhamdulillah mata saya masih normal semuanya.

Setelah melewati tes mata, akhirnya tes sudah selesai. Saya mengembalikan kertasnya yang saya bawa pada setiap tes ke mbaknya yang bertugas mendata. Untuk setiap tes juga harus tanda tangan. 

Alhamdulillah tes selesai, saya pun beranjak meninggalkan gedung sekolah dan keluar ke parkiran mobil sambil menunggu teman saya yang belum selesai. 

Setelah beberapa menit saya menunggu, akhirnya teman saya selesai dan sudah berkumpul semua. Waktunya pulang. 

Saya sempat mengobrol sama guru saya di dalam mobil kira-kira hasil MCU kapan keluarnya. Beliau menjawab paling cepat ya 1 minggu dan paling lama 1 bulan. Yasudah saya sabar menunggu.

Sekitar pukul 1 siang saya sudah sampai di sekolah saya, dan melanjutkan pulang ke rumah. Badan capek banget. Makan, sholat, trus istirahat, enak banget.

1 bulan kemudian
Setelah sekian lama saya menunggu akhirnya hasil dari tes MCU keluar juga. Sebelumnya saya juga agak cemas, saya lolos atau tidak. Setiap hari cek WhatsApp terus dengan harapan hasilnya sudah keluar.

Sampai akhirnya hasilnya pun baru keluar dalam waktu kurang lebih 1 bulan.

Pada saat itu sehari sebelum hasil yang resmi keluar, ada informasi dari guru saya di grub WA. Beliau menginformasikan bahwa ada 2 anak dari sekolah saya yang tidak lolos MCU.

Wah otomatis saya kaget. Langsung saja saya tanya pada beliau, kira-kira siapa 2 anak itu yang tidak lolos.

Sambil menunggu balasan dari beliau, saya berdoa semoga itu bukan saya. Badan saya waktu itu ndredek gimana gitu. Dirundung perasaan khawatir. 

Akhirnya jangka waktu beberapa menit beliau membalas pesan WA saya. Beliau memberitahukan pada saya bahwa yang 2 anak tidak lolos itu bukan saya. Alhamdulillah saya senengnya bukan main. Semulanya saya dikurung sama perasaan khawatir, cemas berubah menjadi rasa bahagia.

Namun pada saat itu kabar tersebut belum saya sampaikan ke orang tua saya, masih saya tahan menunggu hasil yang resmi keluar.

Pada esok harinya, tanggal 31 Mei 2017, pas saya sedang nebeng WiFi di tetangga saya (cari gratisan selagi masih ada, wkwkwk), saya coba cek WA saya. Tiba-tiba di sebuah grub yang saya ikuti tersebut ada notifikasi sedang mendownload gambar. Yap benar sekali, guru saya mengupload sebuah gambar. 

Sebelumnya saya juga nggak tau gambar apa itu. 

Tapi setelah gambarnya selesai di download, gambar tersebut terlihat sangat jelas sekali. Gambar tersebut bercetak tabel yang di dalamnya ada daftar nama.

Wah batin saya pasti ini hasil resmi tes MCU. Saya langsung buka karena nggak sabar.

Daaaaan...

Alhamdulillah nama saya tercetak warna putih di dalam daftar tersebut. Yang warna putih merupakan yang lolos dan yang yang warna kuning sebaliknya. Artinya saya lolos pada tes MCU. Dan artinya lagi bahwa saya sudah pasti lolos menjadi calon karyawan PT Astra Honda Motor. Sekarang hanya tinggal menunggu panggilan untuk training dan bisa join di PT AHM. Harapan saya semoga habis lebaran 2017 ini, saya langsung bisa training dan join bersama PT AHM tanpa harus menunggu waktu yang cukup lama.

Masyaallah saya bahagianya bukan main. Akhirnya perjuangan saya tidak sia-sia mengikuti seleksi ini, dengan bolak-balik ke Kabupaten Wonogiri yang jaraknya lumayan jauh dengan Kecamatan Tirtomoyo (tempat tinggal saya). 

Setelah itu saya langsung memberikan kabar bahagia ini kepada Bapak Ibu saya. Seperti biasanya, mereka sangat senang dan bahagia sekali. Sangat bahagia daripada yang sebelumnya. 

Saya juga sangat bersyukur dan berterimakasih pada mereka, karena Bapak Ibu saya yang terus memberikan support dan doa atas perjuangan saya. Dan Alhamdulillah, Allah memberikan kenikmatan ini kepada saya dan keluarga saya. :) . Karena perusahaan ini merupakan perusahaan impian saya untuk bisa bekerja di sana setelah lulus dari bangku SMK.

Itulah pengalaman saya pada saat saya mengikuti Psikotest tertulis, Interview, dan Medical Check Up PT Astra Honda Motor. Semoga atas apa yang sudah saya bagikan ini dapat memberikan manfaat positif kepada Anda semua yang membaca artikel ini. Terimakasih untuk yang sudah membaca artikel ini, apabila dalam tulisan saya ini ada yang mengandung unsur pamer, menyinggung, ataupun hal negatif lainnya, mohon dimaafkan. Karena pada dasarnya, tidak ada manusia yang sempurna. Sekian dari saya, terimakasih.

"Experience is the best teacher." (Pengalaman adalah guru terbaik).

Tips
Ada beberapa tips yang akan saya share dari pengalaman saya ini untuk menghadapi ketiga jenis tes tersebut, terutama untuk pelajar SMK. Mungkin bisa di coba untuk tingkatan sekolah yang lebih tinggi lagi. Jadi dibaca ya.

1. Latihan dan pelajarilah dulu soal-soal tes 2 hari atau lebih sebelum menghadapi tes, minimal tau gambaran dan cara pengerjaannya. Itu dulu yang saya lakukan. Karena saya belajar dari pengalaman pertama saya waktu tes di PT HPM, saya kaget sama soal-soalnya, dan akhirnya nggak lolos, karena awalnya belum akrab sama soalnya dan soal itu asing bagi saya. Bagi saya untuk menghadapi tes tersebut nggak hanya modal yakin dan sing penting mangkat, tapi harus ada persiapan. Sama halnya kayak ulangan di sekolah, kalo ingin dapat nilai bagus ya harus belajar dulu sebelumnya.

2. Untuk tes Interview, usahakan persiapannya serapi mungkin. Tulis formulir, CV, dan berkas lain serapi mungkin. Caranya, jangan kerjakan semuanya secara dadakan. Untuk CV, Anda bisa membuatnya sendiri. Kalo bisa buat CV dengan diketik dan didesain sendiri sebagus mungkin. Kalo nggak bisa desain CV, bisa cari referensinya di google. Beli form CV yang sudah jadi juga bagus, tapi pada saat ngisi datanya usahakan dengan tulisan serapi mungkin. Kalo tulisannya jelek kayak saya, gapapa ditulis aja, eheheh. Karena setiap orang itu punya font sendiri-sendiri. Be Unique. Ingat, penting rapi.

3. Pada saat menghadapi Interview, jangan sekali-sekali tertawa, dan melakukan sikap lain yang tidak patut. Duduk dengan badan tegap, jangan meletakkan tangan di atas meja, jawab dengan jujur & ramah, dan tunjukkan kalo Anda memang bisa. Jangan lupa, pakaiannya yang rapi.

4. Untuk tes MCU. Jaga kesehatan badan. Atur pola makan, jangan minum yang aneh-aneh cukup air putih dan susu, olahraga pagi, hindari rokok (asap rokok), dan pola hidup sehat lainnya.

5. Berdoa. Berdoalah sebelum dan sesudah tes. Untuk yang beragama Islam, disarankan menunaikan sholat malam. Lalu berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh atas apa yang sedang dihadapi dan diinginkan/diimpikan. Minta doa restu kepada orang tua. Salamilah mereka pada saat akan berangkat. Kerjakan dan hadapi dengan sungguh-sungguh. Terakhir, serahkan hasilnya kepada Allah.


-End- :)
See you on next article.

Pengalaman Interview PT Astra Honda Motor

Ini kelanjutan dari cerita yang pertama ya, yaitu Pengalaman Psikotest Tertulis PT Astra Honda Motor.

Langsung saja saya sambung ceritanya. 

Setelah saya tau bahwa saya lolos menuju tahap interview, saya langsung menyiapkan dokumen-dokumen yang akan dibawa untuk menghadapi tahap tersebut.

          Sumber gambar: www.alleywatch.com

Jadi waktu itu saya punya waktu 1 hari, yaitu hari jumat untuk mempersiapkan semuanya.

Mulai dari menyiapkan dokumen yang harus dibawa, seperti raport, surat lamaran kerja, foto, CV, dan lain-lain.

Hal lain yang juga saya persiapkan adalah pertanyaan.

Yap pertanyaan. Saya memikirkan kira-kira apa yang akan ditanyakan oleh pewawancara kepada saya. Jadi saya akhirnya juga buka di internet mengenai pertanyaan apa yang sering ditanyakan saat interview.

Ya sekedar pengen tau aja. Biar tau bagaimana saat interview itu, dan juga agar menjadi lebih tenang saat menghadapinya. Dan juga beberapa persiapan lain yang saya lakukan, yang tidak dapat saya sebutkan semuanya.

Semuanya sudah beres dan siap, dan akhirnya hari sabtu, 11 Maret 2017 telah tiba. Saya sudah siap menghadapi tahap tes interview.

Waktu itu saya dan teman-teman berangkat pukul setengah 2 siang, menggunakan 1 Bis mini, dan juga didampingi oleh satu guru saya. Kami langsung berangkat wesss wesss wesss, dengan top speed 400 km/jam (bercanda eheheh), karena tes akan dimulai pukul 3 sore, jadi harus berangkat lebih cepat . Dan kami sampai disana pukul setengah 3. Sehingga masih ada waktu untuk mempersiapkan hal lain yang sekiranya masih kurang. 

Setelah sampai, kami langsung masuk ke gedung biasanya. Pada tes ini, tempatnya bukan di Aula seperti pada saat tes tahap pertama, tapi berada di sebuah kelas.

Kami bersama peserta lainnya beristirahat dahulu sambil menunggu panggilan interview di ruang sebelah ruang interview.

Dari proses menunggu itu, saya merasakan ndredek gimana gitu dalam diri saya. Agak takut lah istilahnya. Bayangan menakutkan menghantui saya. Saya langsung mengalihkan perasaan ndredek itu dengan mengobrol dengan teman saya, ya akhirnya perasaan itu lumayan berkurang.

Satu per satu teman saya mendapat panggilan. Dan akhirnya sudah lumayan banyak sekali teman saya yang sudah dipanggil dan selesai interview. Tinggal saya dan beberapa teman saya yang belum.

Sebelumnya saya sudah diberi tahu oleh pewawancara saya bahwa giliran saya habis teman saya yang ini gitu. Akhirnya teman saya pun mendapat giliran. Dan saya langsung keluar dari kelas dengan menunggu di kursi yang ada di luar kelas.

Tapi oh tapi, ndredeknya kok malah balik lagi dan semakin besar. Jantung saya berdetak lebih kencang, kayak mau copot.

Setelah berselang sekitar 10 menit, akhirnya teman saya pun sudah keluar dan saatnya giliran saya. Wah ndredeknya semakin njadi.

Saya berdoa supaya diberi kemudahan dan kelancaran, dan bilang pada diri saya sendiri, "Aku pasti bisa," (lebay wkwkwk), dengan menghela nafas panjang dan mengeluarkannya. Saya berdiri sambil membawa dokumen/berkas saya dan mulai berjalan.

Saya sampai di depan pintu dan mengketuk "tok tok tok, Assalamualaikum." Entah dijawab atau tidak, saya langsung menuju ke seorang ibu yang menginterview saya. Karena tahap interview dilaksanakan hanya pada 1 ruangan saja, jadi di ruangan tersebut ada 5 orang yang menginterview (saya juga kurang tau apakah semua orang itu Psikolog atau HRD, eheheh). Sehingga ada 5 peserta yang diinterview dalam ruangan tersebut secara berbarengan.

Setelah saya sampai di samping depan ibu tersebut, saya langsung berjabat tangan dengan ibu yang mewawancarai saya sambil melontarkan senyuman saya, seraya mengucapkan kalimat, 

"Selamat sore, bu."
"Selamat sore juga, silahkan duduk" balasnya.

Saya langsung duduk dengan posisi badan tegap dan dengan wajah yang ramah (Nggak cengar-cengir lho ya, wkwkwk).

"Boleh minta berkasnya?"
"Ini, bu."

Saya menyerahkan berkas saya yang saya wadahi pada stofmap. Beliau melihat sebentar dan memulai obrolan.

"Perkenalkan diri kamu."
"Nama saya..."

Dan saya pun mulai melakukan obrolan dengan beliau. 

Di sesi itu, ibu tersebut secara keseluruhan menanyakan seputar kehidupan sehari-hari saya.

Pertanyaannya antara lain bagaimana cara mengisi waktu luang saya, hobi saya, organisasi apa yang diikuti, kelebihan saya, kekurangan saya, bahkan tanya seputar pacar saya (wkwkwk), dan masih banyak lagi pertanyaan yang sudah saya lupa. Jadi pertanyaan yang saya pelajari dari internet ternyata tidak ada yang sama dengan pertanyaan ini, aduh haha.

Di pertengahan beliau bertanya,

"Apakah kamu bisa push up?"
"Bisa, bu."
"Berapa kali?"
"20 kali, bu."
"Yasudah sekarang push up dulu!"

Saya kira waktu itu cuma pertanyaan, eh ternyata disuruh praktekkin beneran. Saya langsung berdiri dari duduk saya, mengambil posisi push up di lantai, dan mulai push up.

"1, 2, 3,..."
"Pelan-pelan saja, nggak usah terburu-buru!"

Eh tiba-tiba ingatan saya pada push up malah buyar dapat berapa waktu itu setelah ibunya memperingatkan. Yasudah saya tambah aja jadi lebih banyak, daripada kurang. Mungkin jadi 30 kali lebih, padahal suruhnya cuma 20 kali, wkwkwk. 

"Sudah, bu."
"Yasudah, berdiri dan duduk lagi."

Saya pun berdiri dan duduk lagi. Setelah itu kami melanjutkan obrolan lagi.

Setelah beberapa menit, akhirnya beliau mengakhiri interview ini.

"Yasudah mungkin cukup itu saja ya tanya-tanyanya, sekarang kamu boleh meninggalkan ruangan."
"Oh iya, bu. Terimakasih, bu."
"Iya sama-sama."

Saya pun berjabat tangan sambil melontarkan senyuman mempesona saya (lebay, wkwkwk), dan berdiri lalu berjalan meninggalkan ruangan tersebut.

Setelah sampai di luar ruangan, Alhamdulillah batin saya plooong. Selanjutnya saya beserta teman saya menunggu beberapa teman saya yang lain yang belum selesai.

Setelah beberapa menit akhirnya semua sudah berkumpul bersama guru saya, total 22 orang (dari sekolah saya) termasuk saya sudah selesai dan siap untuk melanjutkan perjalanan pulang. 

Kami naik Bis dan pulang. Di Bis kami pun saling berbagi pengalaman saat menghadapi Interview. Bisa dibilang semuanya tertawa saat itu, karena memang ada yang bersifat konyol dan lucu. Yah Alhamdulillah, suasana menjadi hidup dan tidak tegang.

Kami pun sampai di sekolah hampir waktu sholat maghrib. Berkumpul sebentar dan berdoa agar semuanya bisa lolos. Setelah itu semuanya pulang ke rumah masing-masing.

Beberapa hari kemudian
Hampir sebulan akhirnya hasil dari tes interview pun sudah keluar, tepatnya pada tanggal 6 April 2017. Hampir sama pada saat psikotest tertulis. Saya tahu hasilnya dari teman yang sama. Ketika dia buat PM di BBM, "Bismillah, mcu lolos." Kurang lebih seperti itu.

Setelah melihat pm tersebut, wah jantung saya berdetak gak karuan. Batin saya pasti sudah keluar hasilnya. Trus saya bertanya sama teman saya apakah hasilnya sudah keluar, dia bilang sudah. Tanpa meminta pun dia langsung mengirimi gambar hasil tes interview. Gambarnya masuk di hp saya dan sedang melakukan proses download. 

Saya tak henti-hentinya berdoa pada saat itu, sambil menunggu gambarnya selesai terdownload.

Akhirnya gambarnya sudah terdownload. Bismillah saya buka pelan-pelan. Saya cari nama awalan Muhammad. Karena gak terlalu jelas, saya perbesar gambarnya.

Dan apa yang terjadi? Alhamdulillah, nama saya terdaftar di gambar tersebut. Masyaallah, saya senang dan bahagianya bukan main. 

Setelah mengetahui hasilnya, saya beritahukan pada Bapak Ibu saya. Mereka sangat senang sekali. 

Alhamdulillah saya diberi kelolosan oleh Allah di tes interview ini, dan melanjutkan ke tes tahap terakhir yang dilaksanakan pada tanggal 20-22 April 2017. Yap, tes Medical Check Up (MCU). Dan hasil akhir dari sekolah saya hanya tersisa 8 orang (termasuk saya) yang lolos ke tes MCU, jadi yang 14 orang dinyatakan tidak lolos.


Pengalaman Psikotest Tertulis PT Astra Honda Motor

Bismillah. Apa kabar semua? Semoga sehat semua ya. Kalo saya sendiri Alhamdulillah sehat, hehehe. Wah udah mau lebaran nih, perasaan belum lama mulai puasa udah mau lebaran aja.

Nggak kerasa 2 hari lagi lebaran tiba, yap tepatnya pada hari minggu tanggal 25 Juni 2017, yang mana hari tersebut merupakan jatuhnya tanggal 1 Syawal 1438 H. Ini merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Dimana puasa selama sebulan di Bulan Ramadan ini sudah hampir selesai. Dan hari kemenangan pun akan tiba. Alhamdulillah. Semoga puasa kita selama sebulan pada tahun 1438 H/2017 M ini di terima oleh Allah SWT, aamiin.

Momen yang nggak kalah membahagiakan di hari raya Idul Fitri, selain merayakan malam Takbiran, yaitu berkumpulnya semua anggota keluarga. Yap bagi yang berada di tanah perantauan pasti sangat bahagia dengan momen ini, melakukan mudik untuk bertemu dan berkumpul dengan sanak keluarga di kampung halaman.

Nah, di hari lebaran ini, jangan lupa ya untuk minta maaf dan saling memaafkan sama orang tua atas kesalahan yang telah lalu yang diperbuat. Biasanya ada yang malu-malu nih kalo mau melakukan hal ini, terutama anak muda ke ortu, hahaha. Dan juga jangan lupa untuk minta maaf sama sanak keluarga yang lain, teman, dan tetangga, terutama orang yang pernah disakiti.

Tak lupa saya juga mengucapkan Minal Aidzin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin kepada semua pembaca blog saya ini, semoga semua dosa kita dihapuskan oleh Allah SWT di hari raya Idul Fitri ini, aamiin.

Akhirnya masuk pada pembahasan pokok. Di artikel ini saya akan share pengalaman saya pada saat saya mengikuti proses rekrutmen calon tenaga kerja PT Astra Honda Motor.

         Sumber gambar: www.devanddans.com

Di artikel sebelumnya saya juga sudah pernah share pengalaman yang sejenis, yaitu Pengalaman Psikotest PT Honda Prospect Motor. Belum baca? Kalo belum pernah baca silahkan dibaca.

Artikel ini lumayan puanjang lho kayak cerita (eh ini kan juga cerita ya hehe). Pembahasan mengenai topik ini saya buat menjadi 3 artikel. Jadi sebelum membaca artikel kedua dan ketiga, silahkan baca artikel yang pertama ini dahulu ya, biar tambah paham. Kalo bisa dibaca semua 3 artikelnya dengan urut, hehehe.

Oh iya, saya ada pertanyaan untuk Anda.

Apakah Anda sudah tau perusahaan apa itu PT Astra Honda Motor? Ya mungkin sudah banyak sekali yang tau ya. Saya jelasin sedikit deh mengenai perusahaan tersebut.

PT Astra Honda Motor adalah perusahaan otomotif yang membuat sepeda motor Honda, seperti Vario, CB 150 Street Fire, Beat, Supra X, dan lain-lain.

Itulah sedikit penjelasan dari saya mengenai perusahaan tersebut. Semoga Anda paham. Kalo belum paham, silahkan searching lagi pengertiannya yang lebih lengkap di google, hehehe.

Nah, sekarang saya akan memulai cerita pengalaman saya waktu mengikuti psikotest tertulis PT AHM. Cekidot!

Teman saya satu sekolah waktu itu yang mengikuti seleksi berjumlah sekitar 60 an orang. Lumayan banyak lah. Berangkatnya menggunakan Bis mini sebanyak 3. Untuk biaya transportasi dan registrasi sudah dibayarkan sebelum hari H, jadi pada saat hari H tinggal berangkat untuk mengikuti tes.

Pada hari Rabu, 8 Maret 2017, pukul 08.30, saya berangkat bersama teman-teman untuk mengikuti tes, beserta 1 guru saya yang mendampingi. Lalu saya sampai disana pukul 9.30, jadi perjalanan memakan waktu selama kurang lebih 1 jam.

Setelah sampai, kami langsung masuk ke gedung SMK PANCASILA 1 WONOGIRI (lokasi tesnya sama seperti saat tes PT HPM).

Nah, ini ada yang agak menggelitik nih. Pada saat kami ngantri berbaris buat tanda tangan sama sekolah lain, guru kami tiba-tiba menghampiri kami. Beliau memberitahukan bahwa kami tidak mendapat jatah tes pada hari itu, tapi masih besuknya. Yap bukannya tanggal 8 tapi tanggal 9. Terjadilah kesalahan teknis. Sontak kami langsung kaget, haduh. Udah capek-capek datang jauh, eh ujung-ujungnya nggak jadi tes, hmmm. Tapi entah kenapa kami tadi ambil jatah roti + minuman untuk tes, padahal itu buat peserta yang tes hari ini, hahaha. Kasian yang tes sebagian nggak kebagian. Ya maaf, kami nggak tau kalo nggak jadi tes wkwkwk.

Yasudah kami semua langsung balik lagi ke sekolah kami dengan muka lemes.

Esok harinya, Kamis, 9 Maret 2017, kami kembali lagi ke sana. Dan Alhamdulillah hari itu memang jatah tes kami yang mendapat gelombang 5 (terakhir).

Mulai tes pukul 11.00. Kami masuk ke ruang Aula yang cukup luas beserta ratusan peserta lain. Sebelum masuk ke ruangan, kami awalnya melakukan cek tinggi badan dulu. Dan Alhamdulillah, semua teman dari sekolah saya semua lolos tinggi badan. Waktu itu saya dapat tempat duduk paling depan nomor 2 dan saya senang sekali. Kenapa? Karena kalo duduknya di depan, kalo ada instruksi pasti bisa menerimanya lebih jelas.

Kemudian kami diberi total 6 jenis soal psikotest. Diantaranya adalah soal mencocokkan gambar, Army Alpha, tes koran/Kreaplin, tes menggambar pohon, menggambar manusia, dan tes Wartegg.

Dari sebagian soal tes tersebut saya sebelumnya sudah pernah mengerjakan pada saat tes PT HPM. Jadi Alhamdulillah nggak kaget.

Dalam waktu kurang lebih 2 jam, tes baru selesai. Entah kok bisa segitu lamanya wkwkwk. Padahal kalo saya yang ngrasain waktunya cepet, hehehe.

Mas-mbaknya yang mengetes langsung menginfokan pada saat tes selesai, bahwa hasil tes akan keluar nanti malam. Jantung saya deg-degan, berharap semoga saya lolos.

Setelah itu, semua peserta keluar dari ruangan dan kembali pulang ke rumah masing-masing, tak terkecuali saya beserta teman saya.

Kami pulang pukul 1 siang lebih, sehingga sampai di rumah saya pukul setengah 3. Saya terus kepikiran apakah saya lolos atau tidak. Tapi saya optimis bahwa saya pasti lolos. Karena saya sudah pernah merasakan kegagalan waktu tes PT HPM, dan saya waktu itu sudah membuat kesepakatan sama diri saya sendiri bahwa pada saat kesempatan kedua ini saya harus lolos, dengan usaha yang lebih dari sebelumnya.
Cieee.

Malam pun tiba. Pukul 8 malam juga belum keluar hasilnya. Saya saat itu menjadi kepikiran terus sama hasilnya. Sembari menunggu hasilnya, saya terus pegang hp saya. Cuma buka tutup menu buka tutup menu buka tutup bbm dan seterusnya.

Dan akhirnya, sekitar pukul 10 malam saya menerima hasilnya. Waktu itu saya tau hasilnya dari DP bbm teman saya yang berisi daftar peserta yang lolos psikotest tertulis. Tapi waktu itu gambarnya rada nggak jelas. Saya minta buat ngirimin gambarnya ke saya, dia bilang oke.
Gambarnya sudah saya terima. Saya agak ndredek bukanya. Saya buka sambil mengucap Allahu Akbar Bismillah sambil ndredek. Daaaaaannn...

Alhamdulillah, saya lolos. Keringat dingin dengan jantung berdegub kencang melanda saya (lebay, hahaha).


Alhamdulillah, saya sangat senang sekali.

Saya langsung memberitahu Bapak dan Ibu saya. Kaget mereka sangat senang sekali.
Ya Alhamdulillah berkat doa mereka dan digabung doa saya beserta usaha saya, saya bisa lolos pada tahap ini. Dan menghadapi tahap selanjutnya, yaitu Interview. Interview dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 Maret 2017.

Oh iya, waktu itu yang lolos ke interview hanya tinggal 22 orang saja dari 60 an orang yang berasal dari sekolah saya.

Alhamdulillah, saya masuk dalam 22 orang itu.

Wisata Bukit Gantole Wonogiri

Hay gaes, apa kabar? Semoga semua baik-baik saja ya. Udah beberapa hari nih gue gak update postingan. Ya lebih tepatnya gue update postingan gak banyak akhir-akhir ini, hehehe. Ya maklum lah gaes karena sebelumnya mau UNBK, jadi ya gak fokus buat ngeblog. Tapi alhamdulillah UNBK sudah selesai dan waktu buat ngeblog telah kembali.

Sebelumnya gue ucapin selamat ya buat kalian yang sudah menjalankan UNBK tahun 2016/2017 ini, akhirnya perjuangan kalian di bangku SMA/SMK selama 3 tahun sudah selesai dan hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan, semoga semua lulus dengan nilai yang memuaskan, aamiin.

Di postingan ini gue mau berbagi info tempat traveling yang udah pernah gue kunjungin, lebih tepatnya sama temen gue. Yah kalo orang-orang disekitar Wonogiri mungkin sudah banyak yang tahu sama tempat ini. Tapi gak salah juga kan gue share tentang tempat ini, biar orang-orang di luar Wonogiri tau tempat ini, dan itung-itung buat nambah ide traveling kalian, apalagi yang habis UNBK, perlu refreshing.


Penasaran ya apa nama tempatnya? Kayaknya gak mungkin kalo penasaran deh, di judul nya aja sudah tertulis jelas banget wkwkwk. Yap namanya adalah Bukit Gantole. Bukit Gantole merupakan tempat yang tinggi yang disana biasa digunakan untuk landasan Paralayang. Bukit ini terletak di Desa Sendang.

Gue jelasin deh jalannya. Untuk menuju ke Bukit Gantole, dari Wonogiri kalian ambil jalan arah ke Wisata Waduk Gajah Mungkur atau ke Pracimantoro, sehingga nanti kalian akan melewati sebuah jembatan.

Nah setelah melewati jembatan kira-kira masih lurus lagi beberapa ratus meter lagi kedepan. Lihat pada kanan jalan, jika kalian menemui gapura, ya itulah jalan menuju bukitnya. Di gapura tersebut ada tulisan Gantole, jadi kalian gak usah bingung sama gapura yang mana.

Setelah masuk ke gapura tersebut kalian akan melewati jalan yang agak rusak dan jalan naik turun yang lumayan tajam. Oleh karena itu kalian harus berhati-hati biar lancar sampai tujuan. Karena jarak antara gapura dengan bukitnya masih terlalu jauh, sekitar kurang lebih 2 km, maka jika nanti kalian bingung jalannya yang mana, kalian bisa tanya sama warga sekitar sana, pasti dikasih tau kok, asal tanyanya dengan baik-baik.

Jika kalian sudah sampai disana, kalian gak akan dimintai biaya masuk, hanya biaya buat parkir saja. Untuk mengakses ke Bukit Gantole kalian bisa menggunakan kendaraan sepeda motor atau mobil, yang terpenting jangan menggunakan Bus ya, takutnya gak muat gak bisa masuk wkwkwk.


Nah setelah itu kalian hanya tinggal naik ke puncaknya. Dan rasakan suasana segar dengan angin yang bertiup melewati kalian. Kalian akan melihat daerah yang luas setelah berada di atas. Seperti Waduk Gajah Mungkur yang terlihat jelas dari atas Bukit Gantole. Kalo buat foto, jangan tanya lagi udah pasti keren. Gue saranin ya ketika di atas Bukit Gantole, cobalah untuk berfikir bahwa dunia ini luas. Jadi yang terus keinget masalalu, pergi ke Bukit Gantole cocok buat kalian, supaya sadar bahwa dunia ini luas, biar gak terus-terusan ngarepin dia atau hal-hal yang sudah terjadi di masalalu akan kembali wkwkwk.

Gue rekomendasikan untuk jangan pergi sendirian kesana, akan lebih baik perginya sama teman atau orang tersayang kalian, selain lebih seru juga akan lebih aman dan nyaman.

Itu aja deh, biar lebih jelas silahkan kunjungi saja tempatnya. :)