Bismillahirrahmanirrahim.
Halo, apa kabar para pembaca blog saya? Semoga semua sehat-sehat saja ya, Aamiin.
Alhamdulillah, setelah 5 bulan saya nggak update blog saya ini, akhirnya hari ini dan tahun yang baru ini, saya bisa update artikel lagi.
Ya bisa dimaklumi ya, selama 5 bulan terakhir ini saya lumayan sibuk di dunia offline saya, karena sekarang ini memang kegiatan saya sudah berbeda dengan yang dulu. Dulu pas masih sekolah, ya pulang sekolah masih bisa update, ya meskipun nggak sering-sering banget. Tapi akhir-akhir ini ketika saya sudah bekerja entah kenapa jadi rada malas untuk update artikel, mungkin kecapekan ya, hahaha.
Dengan kondisi dan suasana yang berbeda dari kampung halaman, di perantauan ini saya berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar, karena memang sangat berbeda sekali dengan suasana di kampung halaman. Di perantauan bagi saya tantangan yang agak berat adalah tentang perasaan (Wew perasaan, wkwkwk). Iya perasaan, perasaan rindu sama yang di kampung halaman. Ciee siapa yang dirinduin? Ya keluarga lah, hehehe. Kalo pasangan? Belum ada, whahaha... Fokus kerja sama perbaiki diri dulu, kalau udah waktunya pasti juga disatuin di pelaminan, eheheh. (Malah curhat, hahaha).
Untuk mengawali artikel yang pertama di tahun 2018 ini, saya akan menuliskan tentang pengalaman saya ketika jalan-jalan ke Wisata Air Terjun Grojogan Sewu yang terletak di Desa Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Bisa dibilang ini adalah momen refreshing ya, waktu itu di perusahaan tempat kerja saya memberikan liburan kepada karyawannya selama 10 hari, sehingga sudah tentu saya melakukan mudik ke kampung halaman. Kangen Ibu Bapak, Keluarga, & Teman-teman, hehehe. Liburan itu dimulai dari tanggal 24 Desember 2017 sampai 2 Januari 2018.
Liburan ke Air Terjun Grojogan Sewu tersebut saya lakukan bersama teman saya 1 orang, tepatnya pada hari kamis tanggal 28 Desember 2017. Sebenernya waktu itu nggak ada rencana sih, bisa dibilang dadakan. Ketika teman saya buat story di WhatsApp dengan isi "Pengen Holiday", tapi nggak langsung saya respon siang itu. Entah kenapa malamnya saya jadi kepikiran pengen liburan, masa mudik ke rumah cuma di rumah doang nggak liburan, kan nggak afdhal. Yaudah malamnya saya bales, saya komentarin tuh storynya. Setelah cocok mau kemana, esoknya siap buat jalan-jalan.
Jam 8 pagi, teman saya sudah datang ke rumah saya. Saya pun juga sudah siap. Dan Kami langsung gasss jalan-jalan... Sambil jalan, saya hidupin Google Maps. Saya atur rute nya menuju Air Terjun Grojogan Sewu. Waktu sampai perjalanan membutuhkan -+1jam 52 menit dengan jarak tempuh 64 km.
Saya yang bonceng dan pegang hp sambil menunjukkan arah jalannya, teman saya yang nyetir sambil dengerin instruksi saya. Dengan top speed 200 km/h, badan saya dan teman saya serasa mau kabur, wkwkwk... (Padahal cuma 80 km/jam)
Dalam perjalanan, kami berkali-kali mengalami salah jalan atau nyasar ke tempat-tempat yang nggak jelas. Seperti nyasar ke sawah-sawah. Untungnya waktu itu ada ibu yang lagi deket di pinggir sawah, saya langsung nanya kepada beliau, apa benar jalannya yang ini? Eh ternyata jalannya salah. Setelah nanya itu kami otomatis langsung putar balik, jalan di tempat, jalan di jalan, wkwkwk.
Bener-bener menjengkel kan, tega banget ya Google Maps milih jalannya yang nggak jelas. Kadang ini yang sering membuat saya jengkel, petunjuk arahnya kadang nggak jelas, gonta-ganti.
Jalan demi jalan kami telusuri. Saya masih tetep ngandalin mbah Google Maps tanpa tanya lagi sama warga sekitar. Dan nyasar pasti masih sering kami rasakan.
Alhamdulillah, pukul 11 siang akhirnya kami sampai ditujuan. Dari perjalanan berangkat tersebut memakan waktu hingga 3 jam. Hemmm, padahal di Google Maps keterangannya hanya kurang lebih 2 jam, ya gara-gara sering nyasar itu ya jadi molor sampainya, hahaha.
Setelah memarkirkan motor, kami langsung melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Grojogan Sewu. Untuk sampainya ke Air Terjun tersebut masih memakan waktu kurang lebih 30 menit. Ya agak lumayan jauh sih. Dan di Tawangmangu sendiri suhunya bisa dibilang lumayan rendah/dingin, berkisar antara 17°C.
Jalan demi jalan kami lewati. Waktu itu suasana disana sangat ramai, karena mungkin berpapasan dengan liburan sekolah, liburan kerja, liburan akhir tahun, jadi banyak orang yang ingin refreshing dengan berlibur ke tempat wisata tersebut. Mungkin di tempat wisata lain juga sama ramainya. Di sekeliling jalan menuju Air Terjun Grojogan Sewu, mata kami dimanjakan dengan banyaknya jajanan atau oleh-oleh khas Tawangmangu. Para penjual pun berjejer di setiap pinggir jalan. Selain itu ada banyak juga monyet-monyet yang pada main di pinggir jalan. Yang penting jangan coba nantang berkelahi monyet ya, takutnya nanti sononya main kroyokan. Kalau udah gitu, tamat riwayat loe, wkwkwk.
Setelah sampai di depan pembelian tiket masuk, kami langsung membeli tiketnya. Waktu itu untuk 1 orang harga tiket masuk nya 15.000. Sehingga totalnya 30.000 untuk 2 orang.
Tiket sudah ada di tangan, kami langsung masuk ke gerbang masuknya. Menyerahkan tiket dan melanjutkan perjalanan. Di perjalanan ini bisa dibilang sangat menguras tenaga. Untuk sampai di Air Terjunnya, kami harus jalan menuruni anak tangga yang berjumlah 1250 anak tangga. Wow banget kan, wkwkwk. Kalau dihitung jaraknya, mungkin berkisar antara kurang lebih 700m an. Hufft melelahkan. Bisa dijadikan untuk olahraga ini.
Teman saya mau saya tantang untuk berjalan naik turun semua tangga selama 5x dan saya bayar 20.000, eh dia nya nggak mau. Kenapa ya? Dibayar kok nggak mau, hehehe.
Dan akhirnya sampailah kami di bawah dengan menyelesaikan 1250 anak tangga dengan hanya membutuhkan waktu 30 detik (Cuma boong, jangan percaya, hehehe).
Di bawah (sekitar area air terjun) juga tak kalah ramai sama yang di atas. Penjual makanan juga banyak di sekitar area air terjun. Wahana permainan, seperti Kolam renang (Untuk anak-anak. Kalo untuk dewasa mungkin juga ada, tulisannya aja ada. Tapi waktu itu saya cari kok gak ada ya? Apa cuman tulisan doang, apa jangan-jangan saya yang kurang tahu, wkwkwk.), Flying Fox. Cuman dua itu aja yang saya tahu. Dan samping wahana itu agak jauh sedikit terlihat aliran air terjun yang mengalir deras dari atas.
Rupanya saya dan teman saya nggak tertarik untuk berenang sama anak-anak kecil, yasudah saya abaikan, langsung berjalan menuju air terjun, hehehe. Flying Fox juga nggak tertarik waktu itu (Phobia ketinggian, takut talinya putus, hahaha).
Setelah melalui perjalanan cukup panjang akhirnya sampai juga di Air Terjun Grojogan Sewu. Maa Syaa Allah, indah sekali ciptaan Allah SWT. Sungguh kita sebagai hamba-Nya sudah sepatutnya harus bersyukur atas ciptaan indah yang telah diberikan kepada hamba-Nya untuk dinikmati dan dijaga.
Penjelasan dari Wikipedia :
Grojogan dalam bahasa jawa berarti air terjun dan Sewu berarti seribu. Sehingga Grojogan Sewu berarti Air terjun seribu. Meski air terjun di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 81 meter. Adapula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering. Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cenderamata, mushola dan MCK. (Wikipedia)
Grojogan dalam bahasa jawa berarti air terjun dan Sewu berarti seribu. Sehingga Grojogan Sewu berarti Air terjun seribu. Meski air terjun di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 81 meter. Adapula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering. Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cenderamata, mushola dan MCK. (Wikipedia)
Mata saya terasa nyaman dan dingin dengan suasananya, begitupun tubuh saya juga kedinginan. Dengan kondisi agak uyel-uyelan karena saking ramainya. Kami langsung naik ke jembatan yang menghubungkan batas pinggir sungainya. Disini juga masih banyak sekali monyet yang kami temui. Ada yang gemuk sekali, ada juga yang kurus.
Dan tak lupa untuk mengabadikan momen ini tentunya harus melakukan foto sebagai kenang-kenangan bahwa saya pernah kesini, hehehe.
Setelah kami puas berkeliling dan foto-foto, kami langsung menuju mushola terdekat untuk sholat Dhuhur dan beristirahat sejenak sebelum melakukan perjalanan kembali ke atas. Setelah itu, saya mencoba melihat jam. Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 1 siang. Saya dan teman saya akhirnya memutuskan untuk naik ke atas kembali dengan melewati 1250 anak tangga kembali, yess mantap, wkwkwk. Kurang lebih 15 menit akhirnya kami sampai di atas.
Sudah tak kuat lagi perut ini menahan rasa lapar setelah melakukan perjalanan yang melelahkan, akhirnya kami langsung gasss makan siang. Kalau kondisi lagi laper banget makan aja hanya butuh waktu 1 menit habis (boong). Bayangin aja cepetnya kayak apa, wkwkwk.
Perut kenyang hatipun senang. Setelah energi kembali pulih, kami memutuskan untuk pulang ke rumah. Kami menuju tempat motor kami diparkir. Jam setengah 2 siang kami langsung gasss pulang. Dengan kecepatan motor yang lebih cepat lagi daripada pas waktu berangkat yaitu 300 km/h (boong lagi, jangan percaya, wkwkwk).
Dan akhirnya sampai di rumah pukul setengah 4 sore, sehingga pulang memakan waktu 2 jam an. Lebih cepat daripada pas berangkat. Kok bisa ya? Hahaha. Alhamdulillah kami sampai di rumah dengan selamat dengan halangan sering nyasar, wkwkw. Gapapa, yang penting sampai di rumah dengan selamat.
Setelah istirahat sebentar di pinggir rumah, teman saya pulang ke rumahnya. Dan saya pun juga masuk ke rumah saya (Iyalah masak rumah orang).
Dengan ini, hati saya pun merasa lebih senang, otak saya lebih fresh, badan saya lumayan lelah, tapi tak apa, semua ini adalah nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada saya, dan sebagai hamba yang baik, sudah seharusnya saya mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.
Itulah sedikit cerita dari saya sebagai pembuka dari artikel di blog saya pada tahun yang baru ini. Semoga apa yang saya tulis ini bisa bermanfaat buat Anda pembaca blog saya ini. Semoga saya bisa lebih konsisten dalam menulis dan memberikan informasi yang bermanfaat.
Sekian dari saya, terimakasih. :)