Sehari sesudah info hasil Tes Interview keluar
Setelah saya menerima hasil tes interview dan dipastikan lolos ke tahap MCU, saya langsung bener-bener menjaga pola hidup sehat saya.
Setelah saya menerima hasil tes interview dan dipastikan lolos ke tahap MCU, saya langsung bener-bener menjaga pola hidup sehat saya.
Pada saat itu saya memiliki waktu selama 2 minggu untuk mempersiapkan tes MCU, dan saya benar-benar menjaga kesehatan badan saya.
Sumber gambar: www.foundationsrecoverynetwork.com
Mulai dari rutin minum susu sehari sekali, olahraga lari setiap pagi, menjaga pola makan, nggak begadang, menjauhi asap rokok (karena saya tidak merokok), dan persiapan yang lain seperti mempersiapkan dokumen yang harus dibawa saat MCU.
Setelah saya membiasakan pola hidup sehat tersebut selama 2 minggu, akhirnya waktu untuk melakukan tes MCU pun tiba.
Tes MCU waktu itu dilaksanakan mulai dari tanggal 20 sampai 22. Kebetulan saya bersama teman saya satu sekolah mendapatkan jatah pada tanggal 22, hari sabtu kalo nggak salah.
Saya dan teman saya berangkat pukul 08.30 dari sekolah (berkumpul di sekolah dulu). Pada saat tes ini berbeda dengan tes sebelumnya, dimana kendaraan yang kami naiki tidak menggunakan Bis mini lagi, tapi pake yang lebih bagus lagi. Yap, pake mobil Toyota Avanza, ahahahah.
Gimana nggak seneng wong berangkatnya aja pake mobil bagus, wkwkwk.
Akhirnya pada pukul 09.30 saya bersama 7 teman saya dan satu guru saya sampai di lokasi seperti biasanya, di SMK PANCASILA 1 WONOGIRI.
Untuk tempat tes MCU ini berbeda dari tempat tes sebelumnya, dimana gedungnya pake gedung yang satunya (SMK PS1 memiliki 2 gedung yang berseberangan jalan).
Saya dan teman saya masuk ke gedung, lalu menghampiri petugasnya. Setelah mengampiri petugas, kami disuruh mengisi formulir dulu sebelum mulai tes MCU.
Mengisi formulir sudah selesai, dan kami pun mengumpulkan formulir tersebut sama mbak-mbaknya yang bertugas mendata. Selanjutnya kami disuruh bersabar untuk menunggu antrian panggilan tes.
Setelah beberapa menit teman saya mendapatkan giliran. Satu per satu mulai meninggalkan saya yang masih menunggu. Akhirnya berselang beberapa menit saya mendapatkan giliran. Mbaknya memberikan dokumen saya kembali untuk dikumpulkan ke mbak yang satunya.
Saya menyerahkan dokumennya sama mbaknya, dan dia lalu menyuruh saya menghadap kamera khusus (difoto mungkin, karena saya memang cakep, wkwkwk bercanda). Entah difoto buat apa saya juga nggak tau.
Kemudian saya diberi lembaran barcode yang bisa ditempelkan berjumlah 5 sesuai jenis tes, yang disitu ada nama saya.
Setelah itu masuk pada tes yang pertama, yaitu tes tinggi dan berat badan. Tertulis tinggi saya 170 cm dan berat 53 kg. Ya standar lah.
Tes TB dan BB sudah, saya langsung menuju tes selanjutnya, yaitu cek tensi darah. Saya mengantri dulu, karena ada yang lain yang juga ngantri.
Nggak pake lama, saya mendapatkan giliran. Mbaknya memasang itu apa ya namanya, yang dipasang di tangan itu, berupa kain atau apalah saya kurang tau, ahaha.
Dia langsung memompa alatnya dan selesai. Tensi saya waktu itu 120/70. Alhamdulillah normal. Setelah selesai, saya langsung menuju ke pengambilan sampel darah (disuntik, aduh). Jujur saya agak takut sama jarum suntik. Tapi saya berani-beraniin. Ya memang harus berani buat nglakuin, masak ya takut trus pulang, kan nggak lucu, ehehe.
Saya langsung dapet giliran dan duduk disamping mbaknya. Dia sedang menyiapan jarum suntik dan wadahnya. Lalu dia memblebet lengan saya menggunakan alat pemblebet khusus berupa kain. Batin saya eneg dan takut.
"Sudah siap mas?"
"Sudah, mbak."
"Sudah, mbak."
Mbaknya pegang tangan saya dan bilang,
"Tarik nafas panjang, tahan, tangannya di kepal agak greget." Mbaknya sambil ngolesin obat bius di bagian yang akan disuntik.
"Aduh aduh aduh." Candaan saya.
"Belum mas. Mas nya ni malah bercanda lho."
"Aduh aduh aduh." Candaan saya.
"Belum mas. Mas nya ni malah bercanda lho."
Saya hanya senyam-senyum cengar-cengir melihat tingkah mbaknya saat dia ngomong gitu.
"Clesss..."
jarum suntik pun menancap di tangan saya. Dia menyedot darah segar saya.
"Kok tangannya gemetar mas, takut ya?" Mbaknya ngledek sambil senyam-senyum.
"Hehehe...," saya hanya membalasnya dengan senyum penuh malu.
Selang beberapa detik akhirnya mbaknya melepaskan jarum suntiknya karena wadahnya sudah penuh.
Batin saya, kok nggak sakit ya ternyata. Malah sakit waktu dicacar saat SD, kalo takut bablas pulang kerumah, kalo dipaksa nangis, hahaha.
Alhamdulillah, saya pun lega sudah disuntik diambil darahnya. Waktunya pindah ke tes berikutnya.
Tes selanjutnya yaitu tes urine. Jadi harus kencing (kencingnya di toilet sekolah), lalu diwadahi pake wadah khusus. Waktu itu warna urine saya bening, jadi Alhamdulillah normal.
Setelah tes urine, dilanjutkan ke tes rontgen paru-paru. Tes tersebut berada di dalam Bus mini. Di dalam Bus ada 1 petugas yang menanganinya. Saya masuk ke dalam Bus dan mulai proses rontgen.
Saya hanya disuruh duduk tanpa melepas baju sambil memeluk pegangan, dimana di depan dada saya ada alat berbentuk kotak lebar agak besar, lalu saya disuruh untuk menempelkan dada saya ke alat tersebut.
Sebelumnya saya sudah diperingatkan oleh mas nya, disuruh memastikan apakah sudah tidak ada benda logam di dalam saku baju (ex: paper clip). Saya periksa sudah tidak ada dan saya jawab tidak.
Saya disuruh ambil nafas dalam-dalam dan menahannya. Sleet. Scan pun dalam hitungan detik sudah selesai. Akhirnya saya pun diijinkan untuk keluar, dan melanjutkan ke tes terakhir.
Tes terakhir adalah tes mata, gigi, dan lain-lain, yang termasuk tes fisik. Beberapa menit saya menunggu antrian, akhirnya saya pun mendapat giliran. Saya langsung duduk di sampung ibu yang memeriksa.
Beliau bertanya-tanya seputar mata, gigi, punya penyakit tidak, ngrokok tidak, dan lain-lain.
Untuk tes mata meliputi tes buta warna. Yap saya disuruh menebak angka yang dipenuhi warna bintik-bintik.
Alhamdulillah saya bisa menebak semuanya. Selain itu juga mengetes mata pada pandangan jarak jauh.
Menebak huruf apa pada kertas yang dipajang sekitar jarak kurang lebih 5 meter. Saya tidak akan menjelaskan karena saya rasa Anda pasti/mungkin sudah tau. Dan Alhamdulillah mata saya masih normal semuanya.
Setelah melewati tes mata, akhirnya tes sudah selesai. Saya mengembalikan kertasnya yang saya bawa pada setiap tes ke mbaknya yang bertugas mendata. Untuk setiap tes juga harus tanda tangan.
Alhamdulillah tes selesai, saya pun beranjak meninggalkan gedung sekolah dan keluar ke parkiran mobil sambil menunggu teman saya yang belum selesai.
Setelah beberapa menit saya menunggu, akhirnya teman saya selesai dan sudah berkumpul semua. Waktunya pulang.
Saya sempat mengobrol sama guru saya di dalam mobil kira-kira hasil MCU kapan keluarnya. Beliau menjawab paling cepat ya 1 minggu dan paling lama 1 bulan. Yasudah saya sabar menunggu.
Sekitar pukul 1 siang saya sudah sampai di sekolah saya, dan melanjutkan pulang ke rumah. Badan capek banget. Makan, sholat, trus istirahat, enak banget.
1 bulan kemudian
Setelah sekian lama saya menunggu akhirnya hasil dari tes MCU keluar juga. Sebelumnya saya juga agak cemas, saya lolos atau tidak. Setiap hari cek WhatsApp terus dengan harapan hasilnya sudah keluar.
Setelah sekian lama saya menunggu akhirnya hasil dari tes MCU keluar juga. Sebelumnya saya juga agak cemas, saya lolos atau tidak. Setiap hari cek WhatsApp terus dengan harapan hasilnya sudah keluar.
Sampai akhirnya hasilnya pun baru keluar dalam waktu kurang lebih 1 bulan.
Pada saat itu sehari sebelum hasil yang resmi keluar, ada informasi dari guru saya di grub WA. Beliau menginformasikan bahwa ada 2 anak dari sekolah saya yang tidak lolos MCU.
Wah otomatis saya kaget. Langsung saja saya tanya pada beliau, kira-kira siapa 2 anak itu yang tidak lolos.
Sambil menunggu balasan dari beliau, saya berdoa semoga itu bukan saya. Badan saya waktu itu ndredek gimana gitu. Dirundung perasaan khawatir.
Akhirnya jangka waktu beberapa menit beliau membalas pesan WA saya. Beliau memberitahukan pada saya bahwa yang 2 anak tidak lolos itu bukan saya. Alhamdulillah saya senengnya bukan main. Semulanya saya dikurung sama perasaan khawatir, cemas berubah menjadi rasa bahagia.
Namun pada saat itu kabar tersebut belum saya sampaikan ke orang tua saya, masih saya tahan menunggu hasil yang resmi keluar.
Pada esok harinya, tanggal 31 Mei 2017, pas saya sedang nebeng WiFi di tetangga saya (cari gratisan selagi masih ada, wkwkwk), saya coba cek WA saya. Tiba-tiba di sebuah grub yang saya ikuti tersebut ada notifikasi sedang mendownload gambar. Yap benar sekali, guru saya mengupload sebuah gambar.
Sebelumnya saya juga nggak tau gambar apa itu.
Tapi setelah gambarnya selesai di download, gambar tersebut terlihat sangat jelas sekali. Gambar tersebut bercetak tabel yang di dalamnya ada daftar nama.
Wah batin saya pasti ini hasil resmi tes MCU. Saya langsung buka karena nggak sabar.
Daaaaan...
Alhamdulillah nama saya tercetak warna putih di dalam daftar tersebut. Yang warna putih merupakan yang lolos dan yang yang warna kuning sebaliknya. Artinya saya lolos pada tes MCU. Dan artinya lagi bahwa saya sudah pasti lolos menjadi calon karyawan PT Astra Honda Motor. Sekarang hanya tinggal menunggu panggilan untuk training dan bisa join di PT AHM. Harapan saya semoga habis lebaran 2017 ini, saya langsung bisa training dan join bersama PT AHM tanpa harus menunggu waktu yang cukup lama.
Masyaallah saya bahagianya bukan main. Akhirnya perjuangan saya tidak sia-sia mengikuti seleksi ini, dengan bolak-balik ke Kabupaten Wonogiri yang jaraknya lumayan jauh dengan Kecamatan Tirtomoyo (tempat tinggal saya).
Setelah itu saya langsung memberikan kabar bahagia ini kepada Bapak Ibu saya. Seperti biasanya, mereka sangat senang dan bahagia sekali. Sangat bahagia daripada yang sebelumnya.
Saya juga sangat bersyukur dan berterimakasih pada mereka, karena Bapak Ibu saya yang terus memberikan support dan doa atas perjuangan saya. Dan Alhamdulillah, Allah memberikan kenikmatan ini kepada saya dan keluarga saya. :) . Karena perusahaan ini merupakan perusahaan impian saya untuk bisa bekerja di sana setelah lulus dari bangku SMK.
Itulah pengalaman saya pada saat saya mengikuti Psikotest tertulis, Interview, dan Medical Check Up PT Astra Honda Motor. Semoga atas apa yang sudah saya bagikan ini dapat memberikan manfaat positif kepada Anda semua yang membaca artikel ini. Terimakasih untuk yang sudah membaca artikel ini, apabila dalam tulisan saya ini ada yang mengandung unsur pamer, menyinggung, ataupun hal negatif lainnya, mohon dimaafkan. Karena pada dasarnya, tidak ada manusia yang sempurna. Sekian dari saya, terimakasih.
"Experience is the best teacher." (Pengalaman adalah guru terbaik).
Tips
Ada beberapa tips yang akan saya share dari pengalaman saya ini untuk menghadapi ketiga jenis tes tersebut, terutama untuk pelajar SMK. Mungkin bisa di coba untuk tingkatan sekolah yang lebih tinggi lagi. Jadi dibaca ya.
Ada beberapa tips yang akan saya share dari pengalaman saya ini untuk menghadapi ketiga jenis tes tersebut, terutama untuk pelajar SMK. Mungkin bisa di coba untuk tingkatan sekolah yang lebih tinggi lagi. Jadi dibaca ya.
1. Latihan dan pelajarilah dulu soal-soal tes 2 hari atau lebih sebelum menghadapi tes, minimal tau gambaran dan cara pengerjaannya. Itu dulu yang saya lakukan. Karena saya belajar dari pengalaman pertama saya waktu tes di PT HPM, saya kaget sama soal-soalnya, dan akhirnya nggak lolos, karena awalnya belum akrab sama soalnya dan soal itu asing bagi saya. Bagi saya untuk menghadapi tes tersebut nggak hanya modal yakin dan sing penting mangkat, tapi harus ada persiapan. Sama halnya kayak ulangan di sekolah, kalo ingin dapat nilai bagus ya harus belajar dulu sebelumnya.
2. Untuk tes Interview, usahakan persiapannya serapi mungkin. Tulis formulir, CV, dan berkas lain serapi mungkin. Caranya, jangan kerjakan semuanya secara dadakan. Untuk CV, Anda bisa membuatnya sendiri. Kalo bisa buat CV dengan diketik dan didesain sendiri sebagus mungkin. Kalo nggak bisa desain CV, bisa cari referensinya di google. Beli form CV yang sudah jadi juga bagus, tapi pada saat ngisi datanya usahakan dengan tulisan serapi mungkin. Kalo tulisannya jelek kayak saya, gapapa ditulis aja, eheheh. Karena setiap orang itu punya font sendiri-sendiri. Be Unique. Ingat, penting rapi.
3. Pada saat menghadapi Interview, jangan sekali-sekali tertawa, dan melakukan sikap lain yang tidak patut. Duduk dengan badan tegap, jangan meletakkan tangan di atas meja, jawab dengan jujur & ramah, dan tunjukkan kalo Anda memang bisa. Jangan lupa, pakaiannya yang rapi.
4. Untuk tes MCU. Jaga kesehatan badan. Atur pola makan, jangan minum yang aneh-aneh cukup air putih dan susu, olahraga pagi, hindari rokok (asap rokok), dan pola hidup sehat lainnya.
-End- :)
See you on next article.
See you on next article.
Wahh saya jadi ragu nih, berat badan saya 45kg tingginya saya 164 , jadi bimbang hehehe
ReplyDeleteDan akhirnya lolos engga mas?
DeleteGigi bolong gpp?
ReplyDeleteperlu tidak menceritakan riwayat paru paru saat mcu
ReplyDeleteKalau mata yang satu normal dan yang satunya ngga normal/ada bekas luka, kira kira lulus ngga ya??
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMantap cuy
ReplyDeleteKalau mata nya minus boleh ngga
ReplyDeleteKalau tensi pengaruh gak ya
ReplyDeleteMin mau nanya kalo mcunya minta di toleransi di hari lain bisa ga ya , kira kira nyusul hari berikutnya
ReplyDeleteLumayan lengkap infonya
ReplyDeleteKalau gigi yg dicek apa ajh
ReplyDeleteKalau ada jahitan bekas operasi hernia gimana ya kak
ReplyDeletekalo untuk perempuan bisa gak ya kak,nnti tinggi min berapa kak
ReplyDeletePas itu buta warnanya . Nmrnya apa aja min?
ReplyDeleteYg tdk lolos temannya itu karena apa yah? Boleh di ceritakan. Buat patokan saja
ReplyDeleteTerimakasih
Kalau gigi hilang satu apa bermasalah ya teman teman
ReplyDeleteNitip buat info, soalnya gigi saya juga patah
DeleteAku punya keloid di kulit gimana ya bakal ke trima ngga
ReplyDelete